Sunday, August 15, 2010

Prepare, prepare and prepare

It's not difficult to be a jet pilot but it's not easy jump to airlines pilot as 737 pilot. In several condition most initial pilot don't expect that a preparation before fly is a must. Some initial pilot think they could finish their line training that easy. Don't even think you will get pass quickly if you don't know what should you do on your jet seat. We are working in a very busy and fast job in the world.
Here's some tips before your instructor makes you busy with their question.
1. Come earlier to your briefing office and make a quick papers
2. Open discussion about today mission with your instructor is good move
3. Soon after you are in the airplane make a quick, thorough exactly as your SOP
4. Don't hold any things not appropriate with your job that might slowing down your activity, make it simple
5. Make a good departure briefing and type of flight in short time
6. Get your checklist

In some case most initial pilot adjust their time for preparation but most of them failed. a good adjustment and judgment would save your life and saving your training program. here is an example how to adjust your time so your noisy instructor wouldn't bother your activity.
Let's say you wan to descent at 100 NM from your landing airport, a good preparation is your landing and try to make an adjustment:
1. Understanding your type of approach and landing speed would takes about 2 minutes means 2 x 7=   14 NM round up to 15NM( 1 minute approximately 7 mile)
2. Let's say you need a 5 minutes approach briefing including discussion time, means 5 x 7 =  35 NM
3. At 110 NM you asked  your PNF to do descent approach checklist.
In this condition a smart way to do is 110 NM + 15NM + 35NM = 160 NM. Meaning that you should start your approach briefing including your type of approach and your approach plate preparation at 160 NM before your TOD (top of descent).
Some initial pilot have a different ability and intelligence, those adjustment just a sample so initial pilot have a spare time. I suggest you to develop and increase your ability till your briefing starts at 120 NM before TOD.

Saturday, July 10, 2010

Preparation to Fly 737

Hi, 
Hari ini kita akan membahas bagaimana persiapan yang dibutuhkan sebelum kita memulai penerbangan. membosankan memang, tapi bila setiap hari kita bersiap akan mendapat tantangan dan pengalaman baru maka persiapan dibawah akan jadi hal yang menarik setiap kita akan mulai terbang. Terapkan bahwa penerbangan hari ini adalah penerbangan yang pertama kali, bersiap untuk mendapatkan tantangan dan menaikkan adrenalin. But...!! don't be overconfident ..it's dangerous.
Ayo kita mulai, sebelum kita terbang ada baiknya kita mengetahui dengan pasti rute perjalanan kita. Contohnya bila penerbangan hari ini adalah JKT-SRG-JKT maka persiapkan dengan baik. Berikut persiapan sebelum terbang B737 :
1. Periksa Rute penerbangan cth: JKT-SRG-JKT:
    Siapkan route chart, frekuensi yang akan digunakan, VOR, NDB dan cek poin yang akan dilewati, dsb
2. Periksa time of departure tiap leg dan arrival time, gunanya agar kita bisa memprediksi cuaca di bandara   tujuan, menghindari terkena NOTAM bila ada penutupan bandara saat kita tiba dsb.
3. Cek keberadaan pesawat, serviceable atau tidak.
4. Lihat daftar crew pada penerbangan anda. 
5. Minta agar FOO memberikan briefing TAFOR, enroute WX, NoTAM bila ada, airport service yang sesuai dengan type pesawat kita seperti ketersediaan fuel, fire fighting grade, dll.
6. Periksa apakah flight plan yang di berikan sesuai dengan rute pada enroute chart dan airways dsb.
7. Lihat berapa fuel yang dibutuhkan untuk penerbangan tersebut di flight plan , fuel akan berbeda bila kita menggunakan jenis mesin yang berbeda seperti B737 200 dengan mesin JT8D-9 atau JT8D-15. Jumlah fuel yang dibutuhkan tentu lebih banyak  engine JT8D-15. Bila prediksi cuaca yang dihadapi akan memburuk, mendapat headwind dan sebagainya hitung ulang berapa fuel yang akan dibawa.
8. Next adalah memberikan hasil persiapan tersebut dengan short brief pada captain bila perlu pada cabin crew bila ada hal yang perlu disampaikan tanyakan pada captain anda. Selanjutnya adalah menuju ke pesawat dan siapkan pesawat.
Hal-hal tersebut diatas adalah kegiatan rutin penerbangan yang wajib dilakukan setiap hari. Bagi saya dan para senior pilot persiapan yang matang akan menyelamatkan nyawa ratusan orang. Saya harus test flight hari ini, next time kita lanjutin lagi, Be good be safe and have a nice flight..

Thursday, July 1, 2010

Pesawat Bisa Terbang...??? Kenapa..??

Saat masih kecil saya sering bermain melempar batu diatas air, batu yang mempunyai lempengan tipis seperti pesawat UFO dilempar diatas air sehingga terpental dan mengambang beberapa kali diatas air sampai akhirnya batu tersebut kehilangan daya dorong dan tenggelam di air. Tentunya saat kecil kita masih terheran heran dengan fenomena alam tersebut. Fenomena tersebut secara harfiah menggambarkan bagaimana suatu benda yang terkena tekanan akan terlempar. Coba saja kita didorong oleh orang yang berbadan lebih besar, tentu kita akan terpental.
Demikian juga pesawat, kita analogikan bahwa air itu adalah udara dan batu itu sayap pesawat. Maka bisa kita gambarkan pada dasarnya pesawat mendapat tekanan pada sayap bawahnya sehingga "terpental" ke atas. Coba kita lihat gambar dari Bernoulli Pronciple




Perhatikan tekanan pada penampang yag lebih besar mempunyai tekanan yang lebih besar pula, berbanding terbalik dengan yang lebih kecil. Kita potong gambar diatas secara horizontal dan kita ambil  potongan yang terbawah lalu dibentuk sehingga menjadi gambar dibawah dan perhatikan gambartersebut baik-baik, gambar ellips dibawah kita asosiasikan dengan sayap pesawat.


Panah warna biru mempunyai tekanan yang lebih kecil dibandingkan panah yang berwarna merah. Hal ini mengakibatkan sayap pesawat akan terangkat yang menyebabkan pesawat terbang. Dengan dorongan mesin pesawat maka energi yang dihasilkan badan pesawat berbenturan dengan udara seperti kita melempar batu di air sehingga pesawat bisa melayang diudara. Untuk lebih jelasnya lagi kita perhatikan ilustrasi berikut


Tekanan di bawah sayap mengakibatkan gaya angkat (lift), inilah energi yang membuat pesawat terbang, nah jelas sudah. Selanjutnya akan kita bahas mengenai 4 daya tenaga yang mempengaruhi pesawat untuk terbang lift, drag, gravity and thrust.

Saturday, June 26, 2010

Menjadi Penerbang Pemula (2)

Waktu saat pertama sebelum memutuskan untuk benar2 menjadi pilot ada sesuatu tantangan besar yang saya rasakan, maklum terbang itu tidak mudah dan mengandung bahaya. Perasaan cemas dan takut gagal menjadi musuh utama. Informasi yang kurang lengkap ditambah dengan faktor bahasa yang bikin bingung menjadi kendala. Well...akhirnya semuanya berjalan dengan lancar. Pengalaman dengan informasi minim tersebut mudah-mudahan tidak terjadi pada adik-adik calon penerbang masa depan.  Ada pilihan dalam mengambil keputusan untuk memilih sekolah penerbangan di Amerika. Dibawah regulasi penerbangan mereka (FAA) sekolah penerbangan dibagai menjadi dua jenis berdasarkan regulasi penerbangan Amerika yaitu flying school dibawah regulasi FARs part 61 dan FARs part 141.
Kedua bentuk sekolah penerbangan tersebut nanti kita bahas selanjutnya. Pada dasarnya bila sekolah penerbangan dibawah FARs part 141 contohnya US Flight Academy selayaknya seperti akademi yang ada di STPI Curug, mereka terprogram dan mempunyai kurikulum yang terprogram serta jam terbang yang lebih sedikit. Untuk sekolah penerbangan dibawah FARs part 61 contohnya Phoenix East Aviation sedikit lebih fleksibel, tidak begitu formal layaknya sekolah part 141. Namun jam terbang yang dibutuhkan lebih banyak dari sekolah part 141 untuk mendapatkan lisensi hingga CPL.

Anyway, kedua sekolah tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri. Biasanya sekolah penerbang part 141 lebih mahal dari part 61. Bagi saya keduanya tidak menghambat karir untuk menjadi penerbang. Sekedar tambahan pengalaman sekolah disana para murid dimanjakan oleh banyak fasilitas instrumen penerbangan, setiap hari bebas memakai instrumen seperti ILS (Instrument Landing System) dll sehingga kita tidak buta sama sekali dengan fasilitas tersebut bila kita ingin berkarir menjadi profesional pilot.. Berbeda dengan disini untuk landing di bandara kecil saja harus bayar dan terbatas fasilitasnya.
Untuk masalah biaya, saya rasa tidak beda jauh dengan di Indonesia, cuma masalahnya rekan-rekan calon pilot harus endors lisensi FAA ke lisensi Indonesia. Well....I have to go to sleep for my morning flight, selamat memilih dan menjadi pilot handal.
ps: info ataupun sanggahan serta masukan dari para senior saya tunggu..tks

Friday, June 25, 2010

Menghitung Top Of Descent (TOD)

Setelah beberapa kali menjadi safety bagi initial pilot saya menemukan kendala yang cukup bikin pusing para guru (instruktur). Mereka (intial pilot) bingung kapan waktunya untuk turun (descent)dari cruising level nya..!!! Hehehe…gawat juga ya..??? Sebenernya cukup simple cara yang dilakukan untuk menghitung berapa jarak yang dibutuhkan untuk turun dari ketinggian terbang (cruising level).
Cara sederhana adalah dengan cruising level di kalikan tiga ditambah 5 (non direct) atau 10 (direct). Angka 5 dan 10 merupakan jarak tempuh yang dibutuhkan untuk memperlambat kecepatan pesawat (decelerate) dan bukan merupakan angka yang absolut jadi disesuaikan dengan tipe pesawatnya. Untuk cruising level cukup dua digit pertama nya saja yang dikalikan. Let’s say kita terbang di ketinggian 25.000 ft (FL 250) maka hanya angka 25 saja yang digunakan. Kita langsung saja lihat ilustrasinya.
Non direct entry (downwind, base, etc)
Sample 1 : TOD = (FL x 3)+5 =…? cth: (25 x 3) + 5 = (75)+ 5 = 80 NM
Direct entry (straight in final)
Sample 2 : TOD = (FLx3)+10=…? cth: (25 x 3) +10 = (75)+10= 85 NM.
Sample 1: Pesawat terbang dari Balikpapan menuju Surabaya Landing RW 10 Juanda Airport left downwind.

Sample 2: Pesawat terbang dari Jakarta menuju Surabaya Landing RW 10 Juanda Airport straight in final.

Cukup mudah kan..? rekan-rekan intial pilot tinggal mengatur waktu untuk briefing, mengatur kecepatan, kapan menurunkan flaps, landing gear dll. Perhitungan diatas hanya bersifat bantuan untuk mempermudah kita dan setelah saya perhatikan di PDC dan ataupun di FMC perhitungannya beda tipis.
Untuk approach di Jakarta khususnya Soekarno Harta Airport, perhitungan lebih baik berdasarkan target di initial approach fix untuk menghindari pesawat kerendahan dari target descent. Selamat terbang and happy landing…henry hawkeye

Friday, June 18, 2010

Kenapa 80 kts Penting..!! (Boeing)

I'm back....
Ulasan hari ini buat para intial training B737 ...saya coba memberikan penjelasan dengan bahasa ibu agar (mungkin) bisa dimengerti.
Pada saat kita memberikan briefing sebelum melakukan penerbangan kita selalu mengatakan "call me 80...". Phraseologi tersebut bermakna ada sesuatu yang penting pada angka tersebut. Pada FCTM (Flight Crew Training Manual) disebutkan bahwa lepas landas harus dibatalkan (reject take off) pada atau kecepatan pesawat di angka 80 knots apabila terdapat kondisi seperti dibawah ini :

• master caution system menyala (ada lampu merah di MCP panel) lihat diagram.
• salah satu atau lebih sistem pesawat rusak
• suara yang tidak biasanya atau aneh atau getaran yang tidak seperti biasanya pada pesawat
• ban meletus
kecepatan atau akselerasi berkurang dengan takeoff power yang tidak berubah
• konfigurasi take off menunjukkan idikator tidak aman
• kebakaran atau sistem sinyal kebakaran menyala
• mesin pesawat mati
• jika pesawat tidak aman dan tidak bisa dikendalikan untuk terbang.


Jika salah satu dari kondisi tersebut ditemukan pada saat kita sebelum atau mencapai angka 80 knots maka diharuskan untuk membatalkan take off. Angka 80 juga memberikan peringatan apakah airspeed indicator kita bekerja atau tidak. Demi keselamatan diharuskan hal tersebut diperhatikan...biar cepet lulus juga kali yaa.....
Inilah mengapa angka 80 tersebut penting. Beberapa syarat diatas sangat membantu kita untuk memutuskan kapan untuk membatalkan take off atau tetap melanjutkan penerbangan. Biasanya para instruktur suka iseng menanyakan hal ini. So...rekan-rekan initial training mudah-mudahan dapat terbantu.. Selamat terbang...!!

Wednesday, February 24, 2010

Exterior Inspection B737 (part 2)

I'm back,
setelah kemarin flow untuk walkaround saya berikan sekarang coba liat secara detail apa saja yang harus diperhatikan saat kita melakukan inspeksi. Kalo cuma liat cargo yang gede2 itu biasa...ayo jangan kalah dengan engineer kita biar cepet lulus. Perhatikan gambar berikut.





Kalo bisa di upload di hp terus dipraktekin ya...(jangan ketahuan instruktur)
alur sebelumnya

cbt b737-200

Silahkan download cbt 737-200 electrical di
sini

Tuesday, February 23, 2010

Exterior Inspection B737-200 (part 1)

 Hi guys...
Hari ini untuk saya akan berikan sedikit tips dengan gambar bagaimana melakukan exterior inspection atau kadang2 disebut walkaround. Pada gambar terlihat inspeksi dilakukan mulai dari depan tangga sebelah kiri tepatnya dibawah window captain berputar ke kanan hingga ketemu pintu kiri depan (L1). Selesai langsung ke cockpit deh. Jangan lupa untuk memperhatikan keadaan pesawat bila terdapat keanehan, ada yang retak, semburan oli ataupun tetesan fuel dll,
Selanjutnya akan kita lihat detil walkaround tersebut, mudah-mudahan instruktur nya gak ngomel ya...selamat mencoba...

EXTERIOR INSPECTION B737-800








Prior to each flight, the flight crew must accomplish or verify that the
maintenance crew has accomplished the following checks :
·  ELECTRIC HYDRAULIC PUMP SWITCHES ………………………………….……. ON
- Alert ground personnel before pressurizing hydraulic system
- System A & B pressure 2800 PSI minimum
·  PARKING BRAKE ……………………………………………………..………………. SET
- Parking brake warning light (red) illuminated
·  EXTERIOR LIGHTS ……………………………………………………..………. STEADY
·  WHELL WELL LIGHT ……………………………………………….…………………. ON
- Do not forget to take a flashlight during night time inspection.
PART 1
START
END
Copyright Ó Smartcockpit.com / Ludovic ANDRE 2001

Monday, February 22, 2010

Fatique Inflight

Sukses nya suatu penerbangan didukung oleh banyak faktor pendukung, salah satu nya adalah konsentrasi crew dalam penerbangan tersebut. Untuk case ini kita menilik kemampuan konsentrasi penerbang dalam penerbangan tersebut. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi konsentrasi dan kondisi fatique diantaranya:
1. Kualitas tidur
Bagaimanapun juga tidur merupakan keadaan dimana tubuh beristirahat dari berbagai aktifitas dan mengembalikan kebugaran tubuh yang lelah. Perubahan siklus tidur yang mendadak dapat juga mempengaruhi kualitas tidur kita. Tidur yang terlalu sering juga tidak menjamin kualitas tidur yang baik.
2. Persoalan Sosial
Lingkungan yang tidak nyaman dapat mempengaruhi emosi kejiwaan, misal marah dengan pasangan, anggota keluarga yang meninggal, jadwal penerbangan yang mendadak tanpa konfirmasi lanjutan dll. Emosi tersebut bila tidak redam akan mengganggu pekerjaan crew.
3. Kebiasaan hidup
Dalam kehidupan berbagai ragam kebiasaan yang kita anut ada yang baik ada juga yang tidak sesuai dengan keadaan yang lazim. misal tidur yang larut sementara jadwal penerbangan take pukul 6 pagi, minum minuman keras yang terlalu banyak, konsumsi obat2 an yang berlebihan dll.

Banyak hal yang bisa kita hindari dari kebiasaan buruk tersebut untuk meningkatkan kualitas penerbangan kita. Paling tidak kita bisa landing selamat dan dapat bertemu keluarga tercinta di rumah tanpa insiden. Pegang teguh moto No Room For Error In Flight. have a nice flight....!!
before being a pilot 

Sunday, February 21, 2010

Menjadi Penerbang Pemula (1)

Permintaan penerbang semakin meningkat seiiring denga berkembangnya dunia transportasi udara yang begitu cepat. Tentu tidak mudah untuk memenuhi kebutuhan akan jumlah penerbang yang sudah siap pakai. Berikut beberapi tips untuk menjadi penerbang pemula yang notabene adalah lulusan sekolah menengah atas.
Persiapan Mental
- Cita2  banyak anak muda yang begitu antusia untuk menjadi pilot di maskapai penerbangan terkemuka sejak dia mulai menginjak usaia remaja bahkan sejak tingkat SD (termasuk saya-red). Yakinkan bahwa cita2 anda sudah bulat dan tidak menyerah bila nanti terdapat kendala di tengan jalan.
- Informasi  jangan malu untuk bertanya terutama pada penerbang senior tentang dimana sekolah penerbangan di dalam negeri ataupun di luar negeri serta persyaratan administrasi yang di perlukan.
- Mental picture   hal ini penting mengingat seorang penerbang harus mempunyai daya hayal yang tinggi untuk mengingat saat terbang seorang pilot tidak mempunyai rute jalan laiknya jalan aspal saat mengendarai mobil.
- Kepercayaan diri   calon penerbang harus mempunyai rasa percaya diri agar dapat mengatasi ketakutan saat yang bisa saja datang apalagi saat mengalami situasi darurat saat terbang.
Dana
- Dana   konsultasikan dengan orang tua akan dana yang dibutuhkan untuk sekolah penerbangan (khusus untuk sekolah swasta)
- Beasiswa  saat ini semakin banyak maskapai penerbangan dalam negeri yang memberikan beasiswa bagi calon penerbangnya dengan berbagai persyaratan yang harus dipenuhi. Pastikan anda siap untuk mengikuti berbagai syarat tersebut.
- Gratis   untuk sekolah yang gratis hanya ada di STPI Curug yang merupakan sekolah pemerintah untuk memenuhi kebutuhan penerbang dalam negeri. Konon sekolah inipun sekarang mulai berbayar.
Fisik
- Tidak berkacamata   sekarang banyak penerbang yang menggunakan kacamata baca tetapi idealnya saat usia muda bila tidak berkacamata penglihatan yang jernih sangat membantu dalam penerbangan.
- Sehat  tidak perlu berotot namun mempunyai stamina yang bagus sehingga konsentrasi tinggi dapat terpenuhi apalagi dalam menghadapi berbagai tekanan saat terbang.

Okay guys...saatnya saya harus terbang dulu...kita lanjutkan nanti, jemputan sudah datang..